Kamis, 21 Maret 2019

Humas IAIN Parepare. Pascasarjana IAIN Parepare,pada hari jumat, 15 Maret 2019 mengadakan rapat perdana Panitia PMB tentang sosialisasi penerimaan mahasiswa baru, dilaksanakan di gedung pascasarjana lantai dua. Hadir direktur pascasarjana, wakil direktur pascasarjana, Kaprodi, Kasubbag dan staff administrasi pascasarjana IAIN Parepare.

Dalam rapat tersebut, direktur pascasarjana, Dr. H.Mahsyar, M.Ag. menyampaikan,” orang tua kita dulu berbeda dengan anak- anak sekarang, dulu kalau mau bersilaturahmi dengan keluarganya didaerah, yang dia pikirkan apa yang akan saya bawakan berbeda dengan sekarang, jadi menurut saya jika kita upayakan nanti ketika kita berkunjung ke daerah, kita pikirkan apa yang akan kita bawa?”. jadi dari apa yang bisa kita bawa ke daerah itu selain memasang spanduk, bisa juga membawa minimal tas-tas yang isinya kalender dengan brosur. Tambahnya lagi.
Pembahasan dalam rapat tersebut Selain sosialisasi dengan membawa brosur dan kalender, perlu juga menemukan sasaran yang tepat, seperti ke kantor KUA, kantor pengadilan, kantor kemenag daerah dan kantor lainnya. Sosialisasi juga dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan, seperti menjadi narasumber pada kegiatan instansi lain dan sosialisasi melalui media sosial juga lebih efektif bila ditambahkan dengan membuat video pendek.
Untuk ujian masuk pada penerimaan mahasiswa baru akan menggunakan sistem CAT seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Adapun materi ujiannya itu terdiri dari soal Tes Potensi Akademik (TPA), bahasa inggris dan bahasa Arab. Dalam rapat ini juga direktur pascasarjana menambahkan “ tahun lalu itu ada 6 kelas dan tahun ini kita targetkan menerima 9 kelas”. (humas)

Rektor IAIN Parepare Dampingi Wali Kota Video Conference dengan Mendag RI

Humas IAIN Parepare--- Dalam rangka Peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkornas) 2019, Pemerintah Kota Parepare menggelar video conference dengan Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, Rabu, 20/3/2019 di halaman Kantor Dinas Perdagangan Kota Parepare.


Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Ahmad Sultra Rustan diundang langsung untuk mendampingi Wali Kota Parepare, H. M. Taufan Pawe dalam kegiatan video conference tersebut bersama dengan Forum Pemerintah Daerah, Ketua DPRD Kota Parepare, H. Kaharuddin Kadir, Sekda Kota Parepare, H. Iwan Asaad, Plt. Kadis Perdagangan, Muh. Husni Syam dan sejumlah kepala SKPD, Camat dan Lurah serta sejumlah undangan. Wakil Rektor IAIN Parepare, Muhammad Saleh nampak hadir menyertai Rektor dalam kegiatan tersebut.

Dalam video conference Wali Kota dengan Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, Wali Kota menitip pesan kepada Presiden RI, Joko Widodo agar berkenan meluangkan waktu untuk datang ke Parepare meresmikan Pasar Induk Beras yang disebutnya sebagai Pasar Induk Beras terbesar di Indonesia bagian timur. Enggartiasto Lukita menyambut baik pesan Wali Kota dan bersedia meneruskan pesan tersebut kepada Presiden RI, Joko Widodo. "Terima kasih, nanti kita sampaikan pesannya kepada bapak Presiden" janji Mendag sebelum menutup video conference. Wali Kota Parepare menyampaikan ucapan terima kasih atas penunjukan kota Parepare sebagai pelaksana video conference dalam rangka memperingati Hari Konsumen Nasional. "Ini suatu pertanda kota Parepare diperhitungkan oleh pemerintah pusat" ujar Wali Kota.

 

Dalam peringatan Hari Konsumen Nasional ini, Pemerintah Kota Parepare merangkainya dengan peresmian unit metrologi legal kabupaten/kota yang sumbangkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah kota Parepare.
Dalam persemian ini, Kepala Balai Legal IV Kementerian Perdangangan RI, Mathius Hendropriono, mengatakan keberadaan tera ulang legal di kota Parepare, maka tidak perlu lagi datang ke Surabaya dan bahkan Parepare bisa menjadi pusat tera ulang di Sulawesi Selatan. Pada kesempatan itu pula, Wali Kota menyerahkan beberapa bantuan alat metrologi kepada pelaku-pelaku bisnis pasar atau pedagang di kota Parepare.



Usai pelaksanaan peringatan Hari Konsumen Nasional, Wali Kota Parepare, H.M. Taufan Pawe mengajak Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan untuk makan coto di salah satu warung coto di Parepare. Kedua tokoh ini kelihatannya sangat akrab dengan duduk berdampingan menikmati suguhan cotonya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kerjasama IAIN Parepare, Muhammad Saleh yang turut hadir mendampingi Rektor dalam kegiatan tersebut menyatakan, kehadiran Rektor IAIN Parepare dalam kegiatan ini merupakan bukti dan wujud sinergisitas dan kerjasama yang erat antara pemerintah kota Parepare dengan perguruan tinggi, khususnya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. "Pemerintah kota dan IAIN Parepare adalah dua mitra yang saling menguatkan dalam rangka membangun kota Parepare. IAIN sebagai lembaga pendidikan akan memback - up pembangunan kota Parepare khususnya dalam mewujudkan Parepare sebagai kota pendidikan." kata Muhammad Saleh.

Khususnya dalam bidang perdagangan, lanjutnya, IAIN Parepare sudah bisa berkontrubusi secara langsung, baik dalam pengembangan sumber daya manusia maupun riset dan praktek perdagangan karena kita telah membuka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Melalui Fakultas ini, kita akan memberikan sumbangan secara akademik dalam mendukung pengembangan potensi perdagangan di kota ini" tuturnya memberikan keterangan. (s.s).

Rektor IAIN Parepare Puji Video Conference Mendag RI dengan Walikota Parepare

IAIN Parepare – Rektor Institut Agama Islam Negeri Parepare, Ahmad Sultra Rustan memuji kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Parepare, yaitu pelaksanaan Video Conference Presiden dengan Walikota Parepare dalam rangka Hari Konsumen Nasional (Harkonas) di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Rabu (20/03).



"Parepare sangat luar biasa, sebab hanya lima kabupaten kota di Indonesia yang mendapat akses untuk melakukan video conference. Walikota Parepare memang sangat luar biasa dengan program-programnya yang di nilai sangat baik oleh pemerintah pusat sehingga bisa mendapat kesempatan ini," puji Rektor.

Lebih lanjut, ia juga memuji pelaksanaan kegiatan dari segi materi dan pemanfaatan teknologi, “Dari segi materi acara sangat baik, yaitu tentang objektivitas dan kejujuran dalam ukuran takaran sehingga tidak merugikan konsumen. Sementara dari segi teknologi, ini sangat memotivasi karena memanfaatkan teknologi video conference, meskipun dengan jarak jauh tapi sangat komunikatif,” pungkasnya dengan memberikan jempol.

Pelaksanaan Hari Konsumen Nasional tersebut dipusatkan di Kota Bandung. Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mewakili Presiden melakukan  video conference dengan lima kepala daerah terpilih, salah satunya dengan Walikota Parepare, Taufan Pawe. Pelaksanaan kegiatan yang dipusatkan di Disperindag tersebut, dihadiri oleh unsur Pimpinan dari Forum Komunikasi Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Pimpinan Perguruan Tinggi. Terlihat, Rektor IAIN Parepare berdampingan dengan Walikota pada acara tersebut.

Rabu, 20 Maret 2019

Tergabung dalam Munas FL2MI, SEMA IAIN Parepare Ikut Serukan Anti Golput

Hamas IAIN Parepare--- Senat Mahasiswa se- Indonesia yang tergabung dalam Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) berkumpul bersama dalam kegiatan Musyawarah Nasional ke-XI FL2MI yang berlangsung pada tanggal 18-23 Maret 2019 di Graha Instiper Yogyakarta.


Kurang lebih 400 mahasiswa dari 200 perguruan tinggi di Indonesia ini sedang mengikuti berbagai rangkaian agenda kegiatan Munas yang disiapkan panitia pelaksana. Ketua Senat Mahasiswa IAIN Parepare, Musriadi melaporkan dari lokasi Munas menyampaikan, kegiatan Munas ini dibuka secara resmi oleh Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti), Prof. H. Mohammad Nasir, PhD.

Menurut Musriadi, Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (FL2MI) merupakan wadah pemersatu lembaga legislatif mahasiswa seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia yang memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan lembaga legislatif mahasiswa di Indonesia.

"Forum yang berasaskan Pancasila ini bertujuan supaya terbina rasa kekeluargaan antara lembaga legislatif mahasiswa yang akademis dan mampu berkarya, berketuhanan, bertanggungjawab, atas terwujudnya masyarakat adil makmur" papar Musriadi via telpon selulernya.



Pada hari ke-2, lanjut Musriadi, kami bersama-sama dengan Senat Mahasiswa se- Indonesia bersepakat menyerukan Anti Golput pada Pemilu serentak (Pilpres dan Pileg) yang akan dihelat pada tanggal 17 bulan depan. Pemilu adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menyumbangkan kontribusinya bagi negara. Tiap suara yang diberikan akan mempengaruhi perkembangan Indonesia di masa datang. "Oleh karenanya, Mahasiswa sebagai agen perubahan harus mampu merangkul masyarakat dan membuka pikirannya agar mereka tidak golput pada pemilu yang akan datang" tutur Musriadi menirukan pesan yang disampaikan Koordinator Wilayah FL2MI Yogyakarta, Muh. Agus Setiawan.

"Meski pun demikian, peserta Munas FL2MI ini juga meminta para elit politik tidak membuat masyarakat kebingungan dan gaduh, khususnya dikalangan pemilih pemula. Para elit politik semestinya harus menjadi tauladan yang baik dalam proses demokratisasi yang sedang kita bangun. Jangan justru sebaliknya, para elit politik menjadi biang kerok dan biang ribut dalam politik dan demokrasi. Tugas dan tanggungjawab Politisi harus memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," tegas Ketua SEMA ini.

Mengenai penyelenggaraan Munas, Musriadi menyampaikan ada beberapa acara yang telah diagendakan panitia, yaitu Seminar Nasional, Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Training Legislatif, Diskusi Publik, Talkshow, Sidang Pleno 1,2,3 dan 4, Sidang paripurna, Sosialisasi anti golput dan anti radikalisasi, Pesta Kebudayaan dan Field trip. "Sidang pleno merupakan agenda inti Musyawarah Nasional FL2MI, dimana pada Sidang pleno 4 menjadi forum pembahasan LPJ Pengurus Pusat FL2MI, sementara Sidang pleno 5 akan mengagendakan pemilihan Koordinator Pusat FL2MI 2018-2019 dan Sidang pleno 6 akan menentukan tuan rumah Mukernas ke-XII FL2M.

Ditanya mengenai targetnya pada Munas FL2MI, Musriadi meminta doa dan dukungan agar Senat Mahasiswa IAIN Parepare menjadi tuan rumah pada perhelatan Mukernas FL2MI yang akan datang. (s.s)

Prodi TIPS Memprogramkan Intensifikasi Kajian KeIslaman

Humas IAIN Parepare--- Pasca transformasi STAIN menjadi IAIN Parepare, berbagai program terobosan terus digalakkan dan dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja dalam lingkup IAIN Parepare. Salah satunya, program studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, yang disingkat TIPS. Selasa malam, 19/3/2019 Program studi pada Fakultas Tarbiyah ini mengelar program intensifikasi kajian Keislaman di Mushallah Kampus.



Ketua Program Studi TIPS, Ahdar Jamaluddin menyampaikan, Kajian Keislaman ini merupakan kegiatan rutin yang akan dilaksanakan setiap 2 kali dalam sebulan. Sebagai program kerja Prodi TIPS yang diperuntukkan bagi mahasiswa, maka kegiatan ini bersifat wajib diikuiti oleh seluruh mahasiswa IPS yang ada pada setiap tingkatan.
"Program intensifikasi kajian Keislaman ini, sengaja diprogramkan secara intensif sebagai upaya pendalaman pengetahuan Keislaman kepada para mahasiswa TIPS" ujar Ahdar.

Dalam pandangannya, mahasiswa perlu diberikan kajian Keislaman diluar perkuliahan karena latar belakang dan kedalaman pengetahuan agama Islam yang dimiliki mahasiswa berbeda dan pada umumnya, masih banyak yang memiliki pengetahuan agama di bawah rata-rata. "Mahasiswa kita, bukan hanya datang dari pesantren atau madrasah tetapi banyak juga yang lulusan SMU dan SMK, yang tentu saja pemahaman keagamaannya masih sangat rendah. Mata kuliah agama yang diberikan pada perkuliahan memerlukan follow up diluar perkuliahan agar mahasiswa, khususnya yang dari sekolah umum mampu memahami ajaran-ajaran Islam secara komprehensif.



Upaya program intensifikasi kajian Keislaman ini, juga diyakini mampu mengkanalisasi mahasiswa dari pemikiran-pemikiran ekstrim, baik ekstrim kanan atau pun kiri. "Kampus kita ini sedang digempur dari pemahaman-pemahaman radikal, baik radikal kiri atau pun radikal kanan. Kajian mereka sangat berkembang di kalangan mahasiswa. Kalau kajian mereka tidak diimbangi dengan kajian-kajian Keislaman yang intensif seperti yang digagas Ketua Prodi Ilmu Pengetahuan Sosial ini, maka saya khawatir mahasiswa kita memilih alternatif kajian yang ekstrim" ujar Herman, salah seorang civitas kampus yang berada di Mushallah ketika dimintai tanggapannya terkait kajian ini.

Pada kajian perdana ini, Ketua Prodi TIPS menghadirkan Pakar Pendidikan Islam, Dr. Abd. Khalik, M.Pd.I, yang juga Sekretaris Umum Dewan Pendidikan Kota Parepre. Dalam kajiannya, Abd. Khalik memetakan sejarah perkembangan Islam, mulai ketika kemunculan dan berkembangannya di Mekkah dan Madinah, sampai masuknya Islam di nusantara. Sejarah Islam ini, kemudian ditinjau dalam perspektif sosial antropolgi. Menurutnya karakteristik umat Islam sangat dipengaruhi oleh kondisi demografi dimana Islam tumbuh dan berkembangan. "Awal kemunculan Islam itu berada di kota Jazirah Arab, yaitu kota Mekkah dan kota Madinah. Kedua kota ini merupakan kota yang sangat maju pada masanya dan menjadi pusat peradaban. Pada mulanya, Islam ditolak oleh para kaum bangsawan yang berkuasa, tetapi pada akhir Islam diterima dan berkembang dengan sangat pesat di kedua kota besar ini, hanya dalam kurun waktu sekitar 23 tahun" urai Abd. Khalik.



 

Abd. Khalik memaparkan, perkembangan Islam di kota-kota memberikan pengaruh tersendiri bagi tipologi dan karakteristik umat Islam. Tantangan kehidupan kota menjadikan Umat Islam menjadi umat yang kuat, progresif dan penuh daya juang yang tinggi. Kita sebagai mahasiswa Islam, harus bisa mengadopsi karakteristik umat Islam ini, khususnya dalam menjalani proses perkuliahan. Jangan menjadi mahasiswa yang malas, apatis dan bermental kerupuk.

Kajian Khaliq ini relevan dengan hasil riset dan pemikiran Clifford Greerts yang mengkaji sosial antropologi Islam di Jawa melalui risetnya yang berjudul "The Religion of Java" dan diterjamahkan dalam bentuk buku berjudul "Abangan, Santri, Priyai dalam masyarakat Jawa. Kajian yang diikuti puluhan mahasiswa Prodi TIPS ini berakhir larut malam, karena peserta cukup antusias dan bersemangat. (s.s)

Selasa, 19 Maret 2019

Bertindak Sebagai Pembina Upacara, Wakil Rektor 1 Himbau CPNS Miliki Baju KORPRI

Humas IAIN Parepare. Pelaksanaan Upacara Kerja tanggal 17 yang dilaksanakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare yang rutin tiap bulan dilaksanakan, kali ini terasa istimewa. Keistimewaannya karena upacara yang digelar, Senin,18/3/2019 di pelataran Gedung FUAD ini, para CPNS baru yang telah bergabung dengan keluarga besar IAIN Parepare untuk kali pertama mengikuti upacara bulanan ini.


"Saya mengucapkan selamat datang dan selamat bergabung dalam keluarga besar IAIN Parepare kepada seluruh CPNS baru. Upacara ini merupakan upacara hari KORPRI yang wajib diikuti oleh setiap ASN dalam lingkup IAIN Parepare. Jadi ke depannya, CPNS baru ini sudah memiliki dan memakai baju KORPRI untuk mengikuti upacara bulan berikutnya," kata Wakil Rektor 1, St. Jamilah Amin yang bertindak sebagai pembina upacara.


Dalam amanahnya, St. Jamilah Amin meminta kepada seluruh elemen kampus, khususnya pimpinan fakultas dan ketua-ketua program studi agar bekerja keras dalam menyiapkan kelengkapan yang menjadi persyaratan akreditasi. "Rektor sudah mencanangkan, tahun 2019/2020 sebagai tahun akreditasi. Kita semua harus memback up arah kebijakan tersebut dengan bekerja," kata Warek 1. Di depan peserta upacara, St. Jamilah Amin menyampaikan hal-hal teknis yang harus disiapkan dan dikerjakan para Dekan, Wakil Dekan, dan Ketua-ketua Program Studi dalam proses akreditasi kampus. Beliau menginstruksikan dan me-warning beberapa program studi yang akan mengikuti proses akreditasi agar serius dalam menghadapi akreditasi tersebut.


Kali ini, Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama mendapat giliran menjadi petugas atau pelaksana upacara dibantu Pengurus Dewan Mahasiswa (Dema) sebagai pemimpin dan pengibar bendera. Sementara Nining Artianasari bertindak sebaga pembawa acara, Besse Paradiba sebagai pembaca UUD 1945, Khalijah Arsyad sebagai pembaca Sapta Prasetya Korps Pegawai RI, Nuraeni dan pembaca Kode Etik Pegawai Negeri.


Upacara yang dimulai pukul 07.00 wita ini, berlangsung kurang lebih 45 menit. Peserta upacara membubarkan diri sekaligus dimanfaatkan untuk saling sapa, silaturrahmi dan bercengkrama satu sama lain. "Di sinilah tempatnya kita bisa saling bertemu. Waktu-waktu lain kita semua pada sibuk dengan pekerjaan masing-masing", ujar salah satu peserta. Sebelum meninggalkan lapangan upacara, peserta menikmati bubur kacang ijo yang disediakan pelaksana upacara dari Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama. (s.s).

Senin, 18 Maret 2019

Pembekalan KPM 2 IAIN Parepare 2019, Utamakan Kegiatan Keagamaan

Humas IAIN Parepare--- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare menggelar pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) II di ruang pertemuan LP2M pada hari Senin, 18 Maret 2018.



Kepala pusat LP2M dalam laporannya menyampaikan bahwa ada 27 orang mahasiswa yang mendaftar KPM II namun pada saat kami sosialisasi mereka mengundurkan diri satu persatu- satu dan hanya 9 orang yang akhirnya mengikuti pembekalan. Masing-masing 5 orang dari fakultas tarbiyah, 4 orang dari fakultas syariah. Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 45 hari sejak tanggal 21 maret 2019 sampai 30 April 2019 di Desa Lotang salo Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang.

Guna menunjang kegiatan KPM ini, LP2M menyelenggarakan pembekalan selama dua hari dengan menghadirkan 7 orang pemateri yang akan membawakan materi terkait mengenai pengabdian masyarakat. pada hari pertama peserta mendapat arahan langsung dari rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si. beliau berpesan bahwa kegiatan KPM ini bedanya dengan perkuliahan biasa karena kita ditempatkan dan berhadapan langsung dengan dimasyarakat, maka dari itu masyarakat dengan segala kondisinya dan orang-orang yang ada dimasyarakat tersebut menjadi sumber pengetahuan bagi kita. Dimana Kegiatan KPM ini semata-mata merupakan pengabdian kita kepada masyarakat. Sehingga kita wajib menjaga nama baik kampus IAIN Parepare.

Selain itu, dr.ahmad sultra rustan m.si juga menambahkan bahwa aktifitas kegiatan yang utama adalah kegiatan yang bersifat keagamaan disamping kegiatan kemasyarakatan sosial lainnya, serta ketika peserta KPM bersosialisasi dengan masyarakat setempat harus bersikap moderat, hindari sikap-sikap radikal. Sesuai dengan misi dari kampus kita “akulturasi Islam dan budaya” sehingga kita harus menghargai kearifan lokal yang ada ditengah masyarakat.

Beliau juga berharap bahwa kita harus bisa menjaga hubungan dengan orang lain. Ketika kita mengeluarkan kalimat usahakan kalimat yang membangun hubungan bukan kalimat yang mendatangkan kebencian.

Penulis : Nuraeni